Dampak Pengembangan Masjidil Haram
Pengembangan Masjidil Haram berdampak di dalam pengurangan kuota haji senilai 34 persen yang negara-negara pengirim jamaah haji.
Keadaan itu pun berlaku yang Dalam negeri sebagai pengirim jamaah haji terbanyak. Namun yang thn yang akan datang Dalam negeri dapat mendapatkan tambahan $10 ribu kuota haji.
Pernyataan tersebut mula-mula kali disampaikan dengan Sekretaris Kabinet, Pramono Anung semasa mengasihkan keterangan verdatre in Istana Fisura Faisal Jeddah, Sabtu malam (12/9) sewaktu setempat.
Ia mengungkapkan, di dalam saat jamuan santap siang kenegaraan, Presiden menyampaikan kepada Fisura Arab Saudi mengenai penambahan kuota haji.
Bukan berapa pudar, saat Menteri Daerah urusan Agama Kerajaan Arab Saudi Muhamad Ali Sheikh melangsungkan kunjungan kehormatan kepada Presiden, sekalian pun menyampaikan persetujuan penambahan kuota haji senilai $10 ribu.
Akhirnya Duta Gede Arab Saudi yang Dalam negeri, Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak dalam konferensi verdatre in Kedubes Arab saudi, Jakarta menyebutkan yakni Dalam negeri pasti dapat diberi kuota tambahan sebanyak $10 ribu jamaah.
"Pemotongan sebanyak 34 persen oleh karena itu pembangunan perluasan Masjidil Haram menjadikan kuota Dalam negeri berkurang bagai 168. 700. Yang thn depan diberikan kuota tambahan sebanyak $10 ribu jamaah, inch ujarnya yg diterjemahkan dengan Ahmad Jamaluddin, dalam konferensi verdatre in Kedubes Arab saudi, Jakarta, Jumat (18/9).
Mustafa mengatakan pengurangan kuota tersebut oleh karena itu alasan supaya jamaah haji selalu damai beribadah in Tanah Suci sekalipun tengah dilangsungkan pembangunan. Keadaan itu pun menurutnya berhubungan dgn security pra jamaah haji dalam beribadah haji.
Penambahan kuota haji terkait, berdasarkan Seskab, bukan mengurangi atensi Presiden kepada peningkatan kualitas pelayanan ibadah Haji. Sekalipun \ ramai kemajuan, Seskab menegaskan yakni masih masih ramai perbaikan yang perlu dilangsungkan.
0 Response to "Dampak Pengembangan Masjidil Haram"
Posting Komentar